-->
Facebook Twitter Friendfeed
Gratis berlangganan artikel HTC via mail, join sekarang!

Jumat, 28 Oktober 2011

Batik Lasem

Jumat, 28 Oktober 2011
Batik Lasem
Lasem adalah sebuah daerah di pantai utara Jawa yang menurut ahli sejarah merupakan tempat orang Cina pertama kali mendarat di Indonesia. Dari Lasem kemudian mereka menyebar ke Kudus, Demak dan seterusnya. Kebudayaan Cina kemudian berasimilasi dengan kebudayaan setempat. Salah satu contoh asimilasi kebudayaan tersebut adalah batik Lasem. Batik Lasem banyak dikerjakan penduduk sebagai pekerjaan sambilan di samping bertani, namun batik halus bermutu tinggi umumnya ditangani juragan batik keturunan Cina yang dikerjakan pembatik terpilih yang biasanya telah menjadi pekerja tetap.
Image
Batik Lasem secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu batik selera Cina yang biasa disebut  batik Lasem atau Laseman, dan batik selera pribumi atau batik rakyat.

a.Batik Lasem atau disebut juga Laseman gayanya beda dengan batik Encim dari Pekalongaan. Terutama tata warnanya yang mengingatkan pada tatawarna porselin Ming, merah, biru, merah-biru dan merah-biru-hijau di atas warna putih porselin. Pemberian nama batik Lasem umumnya berdasarkan tata warna, bukan menurut ragam hiasnya, berikut diantaranya:
Bang-bangan: warna latar putih, ragam hias merah, atau sebaliknya
Kelengan: warna latar putih, ragam hias biru atau sebaliknya
Bang biru: warna latar putih, ragam hias merah dan biru
Bang biru-ijo: warna latar putih, ragam hias merah, biru dan hijau

Batik Lasem tidak menggunakan warna sogan. Warna merahnya unik dan merupakan ciri khas batik Lasem. Dahulu, penghasil batik dari daerah lain malah membawa batik mereka untuk dicelupkan di Lasem untuk mendapatkan hasil berwarna merah darah. Warna rose, ungu, hijau muda dan lain-lain seperti yang terdapat pada batik Encim dari Pekalongan tidak ditemukan pada batik Lasem.

b.Batik rakyat adalah batik sogan dengan tata warna merah biru dan hijau yang dibuat di daerah Kauman dan Suditan. Batik sogan di sini disebut dengan kendoro kendiri. Terdapat juga daerah pembatik lain yaitu Baganan, yang mempunya ragam hias khas yang disebut tutul.

Sejumlah motif dan warna batik Lasem mengingatkan kita pada batik daerah Indramayu,Jambi, Cirebon dan Madura, tentunya tidak mengherankan karena ramainya hubungan dagang antar daerah tersebut dahulu.  Ragam hias Solo Yogya seperti kawung dan parang juga terdapat baik pada batik rakyat maupun batik Lasem, meskipun tidak terlihat utuh.
Image
Image
Batik Lasem sangat digemari di beberapa daerah di Sumatera, pesanan untuk daerah ini banyak yang mengalami perubahan, misalnya ukuran selendang yang diperbesar. Untuk konsumsi Sumatera umumnya kain panjang batik Lasem ini mempunyai tumpal di kedua ujung kainnya, dengan tata warna berbeda di kedua sisinya sehingga sisi terang dipakai untuk siang, sisi gelap untuk malam hari. Tumpal atau kepala kain batik Lasem umumnya berbentuk pucuk rebung yang di isi berbagai ragam hias kebudayaan cina seperti banji dan lain-lain, jarang yang bertumpal buketan seperti batik Encim Pekalongan. [Olin/Sumber Gambar Batik: Sukma Jawa - de ziel van Java - the soul of Java by Fred W. van Oss (1996)]

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © batik indonesia | Powered by Blogger | Template by HTC