-->
Facebook Twitter Friendfeed
Gratis berlangganan artikel HTC via mail, join sekarang!

Jumat, 21 Oktober 2011

Jenis-jenis Batik

Jumat, 21 Oktober 2011

Batik Tulis Motif Kereta Kencana dari Indramayu:
Kereta Kencana melambangkan kendaraan Patih yang digunakan untuk berkeliling ke desa-desa dan lumbung lumbung pertanian.
Kereta kencana ini berasal dari Bagelen, Jawa Tengah yang terbuat dari kayu jati dan besi yang berhiaskan logam. Kencana berarti emas lambang kejayaan kaum bangsawan.
Batik Tulis ini menceritakan kejayaan kerajaan di Jawa pada masa keemasannya. Dibalut dengan warna merah dan biru, membuat batik ini semakin kelihatan indah.



Batik cap motif pisan bali dari banyumas:
Motif ini banyak ditemukan di pahatan batu-batu di candi-candi di Jawa pada abad ke 9 (sembilan). Motif ini melambangkan kehormatan dan status pemakainya.
Motif ini juga banyak dibuat di surakarta. Yang satu ini dibuat di Banyumas.
Bahan kain: Prima Halus


Batik motif megamendung dari cirebon:
Salah satu motif yang paling terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega Mendung atau Awan-awanan. Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya selera cina.
Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingg biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan, pemberi penghidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya kehidupan.Sumber :http://batikindonesia.com/tag/macam-macam-batik


Batik Solo
Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan “Sidoluruh”
Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni masyarakat Laweyan. Sejak abad ke-19 kampung ini sudah dikenal sebagai kampung batik. Itulah sebabnya kampung Laweyan pernah dikenal sebagai kampung juragan batik yang mencapai kejayaannya di era tahun 70-an. Menurut Alpha yang juga pengelola Batik Mahkota.



Batik jumputan dari Blitar:






Pada dasarnya batik yang sama Jumputan pada dasarnya mirip dengan batik, yaitu kerajinan lukisan di atas sehelai kain. Perbedaannya hanya sebuah teknik atau menengah saja. Jika pewarnaan batik menggunakan malam / lilin, jika batik jumputan menggunakan tali rafia / karet / benang dan potongan-potongan kecil kecil dari bambu terikat kain.

Jumputan batik memiliki nilai artistik. Keanggunan gaya dan warna dipengaruhi oleh keterampilan pengrajin. Hasil gaya dan warna yang timbul tergantung pada bahan baku kain, bagaimana, kreasi dan pewarna yang digunakan. Jadi tak salah jika nilai satu (1) sepotong batik jumputan yang sangat tinggi nilai harga, dibandingkan dengan batik lainnya.
Bahan baku yang digunakan adalah tenunan dari serat alami, seperti: tipe kapas, rayon atau campuran kapas dan rayon, atau bahkan dengan jenis kain sutra. Karena jenis kain mampu menyerap pewarna dan kain itu sendiri bila digunakan sejuk dan lebih nyaman (menyerap keringat). Demikian pula, pewarna yang digunakan adalah mudah tersedia di pasar umumnya. Contoh dari jenis pewarna reaktif, pewarna kapal, direktur, naptol atau pigmen atau bisa juga dengan zat alami (umbi kunyit, kulit manggis, bunga pukul empat dan lain-lain).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © batik indonesia | Powered by Blogger | Template by HTC